sakura save our promise part 4

part 4: “now or never”

title: sakura save our promise

cast : kwon yuri

wi yi fan

jung yunho

xi luhan

yeon jieyon

seo jo hyun

krystal jung

and other

tag/ genre: romance, sad, drama, school life, friendship.

note: for good people left a comment juseyo… need more correction.

happy reading guys…

Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika digunakan dengan baik, sekali saja cukup.
Sekarang, atau tidak sama sekali.
◦◦◦○◦◦◦

Pagi ini kris berangkat sekolah dengan menggunakan bus, entah apa yang membuatnya malas untuk menggunakan motor kesayangannya itu, tapi hanya satu yang jelas yaitu pikirannya yang sedang kacau. Kacau karena hari ini ia harus berpura pura untuk menjadi sahabat yuri, tapi sebenarnya ia tidak berpura pura karena ia memang sahabat dari seorang kwon yuri.

Yang ia khawatirkan sekarang adalah bagaimana nasib perasaan yang ia pendam selama ini, karena cepat atau lambat ia harus segera memberitahu yuri tenjtang kebenaran yang sesungguhnya, ia tidak bisa terus terusan berbohong pada gadis itu.

Kris berjalan menuju ruang kelasnya, dari pintu ia sudah dapat melihat sosok gadis cantik tengah duduk di sebelah bangku tempat duduknya dengan mata terpejam, kris sempat berfikir gadis itu sedang tidur, hingga akhirnya ia berjalan menuju bangku yang ada di sebelah sang gadis.

‘kau pasti bisa kris, jika tidak sekarang kapan lagi kau bisa sedekat ini dengannya, sebelum saatnya tiba untuk kau mengungkapkan semuanya. Baiklah kris now or never, sekarang atau tudak sama sekali’ ucap kris bertekat dalam ucapannya dalam hati.

Saat sudah menjatuhkan bokongnya di tempat duduknya, ia tidak melihat ada pergerakan dari sang yeoja yang duduk di sebelahnya, ‘sepertinya ia tidur’ ucap kris dalam hati, kemudian ia menarik nafas dalam kemudian berguman “baiklah kita mulai” ucapnya.

“ya… nona kwon, bangun!! kau tahu sebentar lagi mr. Kim datang” ucap kris mencoba membngunkan yuri yang sedang tertidur.

“ehm,,” ucap yuri yang msih tertidur. “ya… cepatlah bangun kau tidak ingin kena marah mr. Kim kan?” tanya kris lagi, namun yang ia bangunkan malah semakin memantapkan tempatnya untuk tidur, tak kehabisan akal akhirnya kris menarik tas yuri yang ia jadikan sanggahan untuk tidur. DUKK bunyi kepala yuri yang berbenturan langsung dengan meja.

“ya.. kris, apa yang kau lakukan eoh?” tanya yuri dengan nada kesal pada kris, namun yang ditanya hanya mengangkat bahu tanda tak tahu. “aish benar-benar, awas saja kau” ucap yuri. Kris pun hanya tersenyum melihat tingkah lucu yuri ‘kau tidak berubah yuri, kau masih yuri yang dulu’ ucapnya dalam hati.

Saat yuri akan melakukan sesuatu pada kris, mr. Kim masuk ke dalam kelas sehingga membatalkan rencananya untuk menjahili teman sebangkunya itu. “kau gagal nona kwon” ucap kris menyadari ada gelagat aneh dari cara yuri bergerak “aish,,, untung saja mr. Kim datang, jika tidak kau akan mati di tanganku kris” ancam yuri “coba saja jika kau berani” balas kris sembari tersenyum meremehkan.

“aish.. sudahlah” ucap yuri dengan nada kesal, alhasil karena suaranya yang terlampau keras, semua siswa dan siswi di kelas tersebut menoleh ke arahnya begitupun dengan mr kim. “ada apa nona yuri?” tanya mr. Kim “ah,, tidak ada apa-apa Mr. maaf” jawab yuri sembari cengar cengir tidak jelas menahan malu. Kris yang duduk di sebelahnya hanya terkekeh kecil melihat kelakuan yuri.

Beberapa murid yang melihat kejadian itu di buat heran oleh tingkah kris dan yuri kemudian salah satu dari mereka berucap “kris, aku tidak pernah melihatmu tersenyum bahkan tertawa seperti sekarang ini, bahkan hampir tidak pernah, tapi sekarang mengapa kau tertawa?” ucap salah satu dari mereka, hal itu membuat kris berhenti dari aktivitas tertawanya. “iya.. benar sekali kris, aku selama menjadi gurumu tak pernah melihatmu tersenyum atau bahkan tertawa seperti sekarang ini, atau mungkin ini karena kwon yuri?” tanya mr. Kim yang mempertanyakan hal yang sama seperti siswa sebelumnya.

Yuri menoleh ke arah kris, namun yang ia dapatkan adalah tatapan ‘aku tidak tahu apa yang akan ku jawab’ dari kris, hal itu membuat yuri angkat bicara “tidak seperti itu, mr. Kim, aku dan kris hanya sebatas sahabat saja, aku dengar dia adalah orang yang jarang sekali tersenyum, maka dari itu tugasku sebagai sahabat adalah membuatnya sesering mungkin tersenyum, begitu mr. Kim” jawab yuri percaya diri.

“wah.. benarkah seperti itu? Kuharap rencanamu berhasil nona, karena saat melihatnya tertawa seperti tadi, aku baru sadar jika ia benar benar tampan” ucap mr. Kim, “hahaha.. baik Mr.kim ” jawab yuri diiringi tawa renyah.

Sedangkan kris, dia hanya dapat melongo mendengar pegakuan yuri ‘apa yang membuatnya berkata begitu, berusaha membuatku sesering mungkin tersenyum katanya ?’ ucap kris dalam hati. Kemudian yuri menoleh ke arah kris dan berujar ‘ada apa?’ tanya yuri yang tak mengerti arti dari tatapan milik kris, perlahan kris mendekatkan posisi duduknya ke arah yuri dan berbisik ‘apa yang kau maksud dengan berusaha membuatku sesering mungkin tersenyum eoh?’ tanya kris dengan nada kesal, yang di tanyapun hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu. Sedangkan kris sekarang sedang benar benar kesal, bagaimana tidak seseorang yang membuatnya jatuh hati berkata begitu kepada semua orang di dalam kelasnya? Benar benar memalukan fikir kris.

◦◦◦○◦◦◦

Bel istirahat telah berbunyi, membuat seluruh penghuni kelas yang ada di sekolah seoul high school ini keluar berhamburan, hanya untuk berebut makanan dengan yang lain. Sedangkan di salh satu kelas, “kris, terimakasih untuk jaketmu” ucap yuri menyodorkan tas kecil yang berisikan jaket hitam milik kris kemarin.

“kau hanya berterimakasih untuk jaketnya? Tidak untuk sang pemilik?” tanya kris mencoba membuat suasana secair mungkin.

“tidak, bukankah yang menghangatkanku kan jaketnya bukan sang pemilik” ucap yuri sembari menjulurkan lidah mengejek kris.

“ jadi kau mau sang pemilik yang menghangatkanmu ? baiklah jika nanti kau kedinginan aku yang akan memelukmu bagaimana?” goda kris PLETAKK…. yuri memukul kepala kris lumayan keras membuat si empunya meringis kesakitan.

“itu sih kau yang mau, ayo kita ke kantin, aku ingin bertemu jieyon. Dia ke kantin duluan tadi” ucap yuri.

“aish kau ini benar-benar, pukulanmu itu keras sekali” ucap kris mengusap bagian kepalanya yang di pukul oleh yuri, namun yuri hanya mengangkat bahunya sembari menjulurkan lidah dan berjalan ke kantin.

“ya.. kwon yuri tunggu aku” teriak kris yang sedang memasukkan jaketnya ke dalam lokernya, kemudian berlari mengejar yuri yang sudah mulai berjalan ke arah kantin.

Yuri dan kris berjalan bersisihan di koridor sekolah, sesekali mereka bercanda dan tertawa bersama. Banyak yang memperhatikan mereka, bagaimana tidak seorang kris wu tersenyum? Bahkan tertawa? Yang benar saja pemandangan yang tidak pernah mereka saksikan selama ini terjadi, pria tampan yang dingin seperti kris tertawa hanya karena ia bersama seorang yeoja yang baru pindah ke sekolah ini, oh ayolah apakah ini mimpi?. Kebanyakan dari mereka memang tak percaya bahkan saat kris tidak tersenyum alias bersikap dingin ia sudah tampan, dan hari ini mereka melihat seorang kris wu tersenym bahkan tertawa? Ini adalah pemandangan yang mustahil dan sangat langka untuk di saksikan.

Kris dan yuri tiba di kantin “ayo kita ke sana, di sana ada jieyon juga luhan” ucap yuri kemudian berjalan ke bangku dimana jieyon dan luhan berada, sedangkan kris hanya mengikuti langkahnya saja.

“halo…. kami boleh bergabung?” Tanya yuri saat mereka sampai di tempat jieyon dan luhan.

“silahkan” ujar luhan yang terdengar seperti pelyan restorant.

“hentikan bersikap seperti itu luhan aku muak mendengarnya” ucap kris dengan wajah jijiknya.

“ya.. tuan kris kau bilang apa tentang kekasihku?” tanya jieyon dengan tampang sangar.

“tidak, aku tidak bilang apa apa” jawab kris cuek.
Saat mereka berempt sedang asyik tertawa datanglah seorang gadis bernama krystal menghampiri mereka kemudian duduk di sebelah kris sembari menggandeng lengan kris manja, namun hal itu tak dibiarkan oleh kris ia langsung menghempaskan tangan krystal dengan kasar.

“ya.. gadis centil apa yang kau lakukan di sini?” tanya jieyon kasar.
“ya.. jaga bicaramu siapa yang kau bilang gadis centil?” tanya krystal tak kalah kasar.

“kau masih bertanya siapa yang ku bilang gadis centil? Siap lagi kalau bukan kau orangnya, jika kau tidak mau di bilang gadis centil jaga tingkah lakumu, mana ada seorang gadis polos duduk kemudian menggandeng tangan seorang namja dengan sembarangan” ujar jieyon ketus.

“ya kau tidak sadar bahwa temanmu juga begitu, siapa dia?.. yuri oh ya kwon yuri, bukankah dia murid baru kenapa dia bisa jalan bersama dengan kris” ujar krystal tak mau kalah.

“kau diamlah suaramu itu cempreng sekali yuri itu sahabatku jadi wajar aku jalan dengannya kau puas sekarang? Jadi menyingkirlah” ucap kris dingin dan terdengar kasar.

“kris…” ucap kristal merengek, jika kris yang berbicara maka krystal tak bisa berbuat apa-apa.

“kubilang menyingkir” ucap kris lagi membuat krystal pergi dengan raut wajah kesal bercampur kusut.

“aku jadi heran dengan gadis itu, tak ada kapok kapoknya ia merayumu kris” ucap luhan heran dengan sifat krystal.

“aku juga tidak tahu” jawab kris sembari mengangkat bahu, sementara itu yuri terlihat terkekeh sendiri.

“mengapa, kau tertawa?” tanya jieyon aneh dengan sikap yuri.

“kalian terlihat sangat benci sekali padanya, terutama kau kris, tak seharusnya kau dingin dan ketus sekali padanya, dia itu gadis yang cantik” ucap yuri panjang lebar membela krystal, membuat kris, jieyon dan luhan hanya dapat melongo mendengarnya.

“sayang, apa kau tidak bilang siapa sebenarnya krystal itu pada yuri?” tanya luhan pada kekasihnya itu.

“aku hanya bilang agar dia tidak memiliki urusan dengannya karena dia itu gadis iblis, itu saja mengapa?” tanya jieyon dengan wajah polosnya.

“aish… luhan lihatlah kekasihmu itu, dia mulai lemot kembali” kesal kris.

“ok.. yuri, sekarang aku akan jelaskan padamu, krystal itu adalah gadis tercentil dan terlicik yang pernah ada di muka bumi ini,, oh,, ralat satu lagi yaitu seohyun, mereka memiliki kepribadian yang sama yaitu manja, licik, jahat, matre juga penggila kris” jelas luhan panjang lebar.

“tunggu sebentar, kau bilang seohyun,? seo joo hyun maksudmu?” tanya yuri kaget.

“dari mana kau tau?” tanya kris, jieyon dan luhan bersamaan.

“hah,, dia penyebab kedua orangtuaku meninggal 2 tahun lalu” ucap yuri lirih sambil menahan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

Kris yang melihat yuri mulai terisak, memberanikan diri untuk merengkuh gadis itu dalam dekapannya. “yuri maaf, kami tak bermaksud mengingatkanmu pada ke dua orangtuamu yuri, maafkan kamu” ucap jieyon merasa bersalah, sedangkan yuri masih menangis dalam pelukan kris.

Saat yuri sudah mulai tenang kris melonggarkan pelukannya kemudian menghapus sisa airmata yang mengalir di pipi yuri “tak apa, ceritakanlah pada kami, itu akan lebih baik” ucap kris, yang di balas anggukan oleh yuri.
“2 tahun lalu orangtuaku kembali ke korea, sedangkan aku dan yunho oppa berada di jepang, saat ayah dan ibuku berdiri di seberang jalan raya untuk menunggu jemputan, ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, namun karena pengemudinya mabuk berat akhirnya mobil itu menabrak kedua orangtuaku, mereka terpental hingga 7 meter, dan tewas di tempat, sedangkan sang pengemudi kaget dan melarikan diri dengan meninggalkan mobilnya di tempat, menurut hasil penyelidikan polisi, yang menabrak kedua orangtuaku adalah gadis bernama seo joo hyun, karena gadis itu terlahir dari keluarga terpandang serta hubungan perusahaan pamannya yang bekerja sama dengan perusahaan ayahku maka kasus itu di tutup dan tidak di lanjutkn, sebenarnya aku sangat kesal dan marah saat itu, tapi karena ibu selalu mengajarkanku untuk selalu berfikir dewasa, menurutku yah,, sudahlah” ucap yuri menutup ceritanya dengan sebuah senyuman manis di bibirnya meskipun terlihat genangan airmata di pelupuk matanya.

“yuri,, kami turut berduka kalau begitu” ucap luhan.

“sudahlah,, tak apa ” jawab yuri.
‘yuri-ah selama ini kau menderita? Tetapi aku tidak berada di sampingmu? Mianhae yuri-ah, jongmal mianhae’ lirih kris dalam hati.

“yuri, seohyun itu sepupu kris, mugkin maksud mereka pamannya dalah orangtua kris” ucap jieyon.

“benarkah?” tanya yuri kaget.

“aku minta maaf yuri, aku tidak tahu.” Ucap kris dengan tulus.

“sudahlah, bukankah sudah kubilang aku baik-baik saja” ucap yuri diiringi senyuman di wajah cantiknya. Membuat sahabat-sahabatnya tersenyum mendengarnya

◦◦◦○◦◦◦

Bel tanda kelas sudah berakhir telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, tetapi tidak membuat yeoja berambut hitam panjang itu beranjak meninggalkan tempat duduknya, ia kemudian melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya “oppa masih akan sangat lama sampai di rumah” gumannya, kemudian ia beranjak dari bangkunya dan berjalan ke luar kelas, sekolahnya sudah cukup sepi sekarang hanya ada beberapa anak yang mengikuti jam tambahan, kakinya menapaki tangga menuju atap sekolah, terlihat tulisan rooftrop pada pintu bercat silver itu, kemudian sang yeoja berjalan mencari tempat yang pas untuk menenangkan fikirannya.

Matanya menemukan sosok pria jakung sedang duduk di salah satu beton yang terlihat seperti kursi memanjang dan lebar hampir terlihat seperti kasur, sang yeojapun melangkah mendekat dan mengucapkan sebuah nama “kris” ucapnya sang namja pun menoleh juga menggumamkan sebuah nama “yuri” ucapnya.

Yuri dan kris duduk bersebelahan di tempat tersebut, suasana cukup hening antara keduanya hingga akhirnya kris membuka sebuah perbincangan “kau tidak pulang?” tanyanya sembari menoleh ke arah yuri.

“tidak, kau sendiri?” tanya yuri, membalik pertanyan yang kris lontarkan.
“tidak, aku sering ke sini untuk menenangkan fikiranku” ucapnya sembari menatap hamparan langit indah kota seoul.

“benarkah? Aku juga begitu, aku akan ke suatu tempat di mana aku dapat melihat indahnya langit jika aku merindukan seseorang dan salah satunya atap” ucap yuri mengikuti arah pandangan mata kris menuju langit.

“seseorang itu memintaku agar melihat lagit yang cerah di bawah pohon sakura di tokyo dulu, dia bilang aku harus memejamkan mataku agar aku dapat merasakan dia ada di sampingku saat itu juga” lanjut yuri sembari memejamkan mata menghadap cerahnya langit kala itu.

‘itu aku yuri, aku yang mengatkannya, itu juga alasanku mengapa aku sering ke sini, karena aku selalu merindukanmu yuri, aku selalu memandang langit kemudian memejamkan mataku agar aku dapat merasakan kau ada di sampingku, itu alasan mengapa aku suka berada di atap, di sini tidak ada skura kita, maka dari itu atap menjadi pilihanku’ ucap kris dalam hati, sembari melihat gadis yang duduk dengan mata tertutup di sebelahnya.

“tapi sekarang keadaannya berubah, aku hanya akan melakukan itu jika aku merindukan sosok ibu dan ayahku” ucap yuri kemudian membuka kedua matanya dan menoleh ke arah kris, kris yang masih memandang yuripun kaget atas pergerakan dari yuri yang sangat tiba tiba.

“kris, antarkan ku pulng ok” ucap yuri dengan nada yang terdengar sedikit memaksa.

“baiklah” pasrah kris. Mereka berdua berjalan menuruni tangga, sembari bercanda tawa tanpa mereka sadari, sedri tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.

“lihat saja kwon yuri siapa yang akan mendapatkannya” ucap sosok tersebut kemudian berlalu.

Kris dan yuri sudah berada di parkiran, saat ini kris sedang memasangkan helem di kepala yuri “sudah kubilang aku bisa melakukannya sendiri kris” ucap yuri.

“kau tidak suka jika aku yang memakaikannya?” tanya kris.

“bukan begitu, hanya saja aku bisa melakukannya sendiri kris” ucap yuri sembri memberi senyuman terindahnya.

“baiklah di mana rumahmu?” tanya kris.

“kau benar benar ingin mengantarkanku pulang ke rumah?” tanya yuri.

“bukankah kau tadi ingin pulang?” tanya kris bingung.

“ya.. menyebalkan sekali kau ini, setidaknya kau ajak aku jalan jalan di suatu tempat lah, jika aku pulang sekarang aku akan mati karena bosan menunggu oppa pulang” jawab yuri kesal.

“baiklah kajja kita jalan jalan” jawab kris sembari menyalakan mesin motornya saat yuri telah duduk kris kembali berucap.

“pegangan yang erat jika kau tidak mau jatuh” tepat saat ia menyelesaikan kalimatnya ia memacu motor sportnya dengan kecepatan tinggi, reflek yuri memeluk kris dari belakang karena takut.

‘hanya dengan cara ini aku bisa terus bersamamu yuri, maaf aku belum bisa mengucapkan yang sebenarnya, tapi suatu saat nanti aku akan menceritakan semuanya, tapi biarkan untuk sekarang aku menikmati kebersamaan kita’ ucap kris dalam hati sembari tetap menggas motornya sedangkan yuri bersandar pada punggung kris.

Tidak ada yang tahu sekarang bahwa yeoja itu sedang menitihkan airmatanya ‘aku selalu mengingat sosokmu wufan, bahkan di sat aku mencoba melupakanmu’ ucap yuri dalam hati, ia semakin mengeratkan pegangannya di pinggang kris ‘kuharap dengan begini aku dapat melupakanmu wufan’ lanjutnya lagi.

Kris dan yuri saat ini berada di pinggir sungai han, mereka duduk di salah satu bangku di bawah pohon di dekat sungai tersebut, terjadi keheningan yang cukup lama, hingga akhirnya yuri membuka perbincangan dengan sebuah topik “kris, apa hubunganmu dan seohyun itu?” tanya yuri.

“ya?,, oh dia anak dari bibiku yang tinggal di rumahku, bibi itu adalah adalah adik dari ibuku” jawab kris

“oh, lalu kemana orangtuamu?” tanya yuri.

“hah,, kita bernasib sama yuri, orangtuaku sudah meninggal” tepat di akhir kalimatnya kris menutupnya dengan kalimat lirih.

“maaf kris, aku tak tahu” ucap yuri merasa bersalah.

“ah, tidak, aku baik-baik saja yuri” ucap kris mencoba tersenyum.

“orangtuaku tewas dibunuh 4 tahun lalu” ucap kris.

“kau tau siapa pembunuhnya?” tanya yuri.

“tida, tapi sepertinya pembunuhnya adalah anggota keluarga besarku, tapi aku tidak tahu, tuan kim merahasiakannya dariku” ucap kris.

“tuan kim?siapa dia” tanya yuri.
“dia orang kepercayaan ayahku sebelum ia meninggal, dan sekarang ia menjadi sekertaris pribadiku, untuk membantuku menjalankan perusahaan” ucap kris.

“wah benarkah?” tanya yuri takjub dengan kris yang sudah bisa mengurus perusahaan.

“haha,begitulah” jawab kris.

“berarti kau anak dari orang kaya, benarkah?” tanya yuri.

“begitulah, bukankah kau juga?” kris balik bertanya.

“benar” jawab yuri sembari tersenyum manis.

“menjadi anak orang kaya tak sebahagia yang aku fikirkan pada awalnya” aku yuri.

“aku juga berpikir begitu, aku di tuntut harus menguasai materi management, tapi aku lebih suka bermusik dan menari daripada harus mengurus perusahaan” ucap kris meng-iyakan ucapan yuri.

“wah benarkah kau menyukai musik?” tanya yuri.

“benar, aku sangat menyukainya” jawab kris diiringi dengan senyuman.

“wah,, kebetulan aku juga sangat menyukainya” ucap yuri dengan nada senang.

“wah ternyata kau juga menyukai musik” ucap kris yuri hanya menganggukkan kepalanya.

“yuri-ah ini sudah sore kau tidak ingin pulang?” tanya kris, sembari melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

“benarkah??.. baiklah, ayo antarkan aku pulang, sebelum oppa sampai di rumah” ucap yuri sembari berdiri.

akhirnya mereka menempuh perjalanan menuju rumah yuri sekitar 10 menit di perjalanan merekapun sampai “kris terimakasih” ucap yuri saat sudah sampai di depan pagar rumahnya.

“ok. Sama-sama cepatlah masuk, di sini mulai dingin” ucap kris di balas anggukan kecil dari yuri, yuri mulai melangkahkan kakinya memasuki halaman rumahnya.

Saat punggung yuri sudah tak terlihat, kris melajukan motornya menuju apartement pribadinya, ia bergegas masuk ke dalam apartementnya saat sudah berhasil memencet beberapa sandi sebagai kuncinya.

Kris merebahkan tubuhnya di depan televisi yang mati, lantas bergumam ‘jika aku tidak melakukannya sekarang, maka tak mungkin akan ada kesempatan lagi, mianhae yuri harus membohongimu, ini mungkin akan menyakitkan bagimu dan aku, tapi untuk kali ini aku berharap agar dapat terus selalu bersamamu yuri’ ucapnya kemudian mengistirahatkan tubuhnya dengan tertidur.

Di dalam ruangan tersebut terlihat sebuah bingkai foto, di dalamnya terlihat 2 anak kecil yang sedang tertawa riang di bagian bawah bingkai tersebut terdapat sebuah tulisan, tulisan tangan sang pemilik dari foto tersebut. Tulisan itu berbunyi: “Karena dia satu satunya yang aku cintai, alasan mengapa aku hidup hingga saat ini”
Di salah satu sudut ruangan tersebut tergantung sebuah gantungan kunci bermotif micky, animasi milik disney itu tergantung apik di salah satu pintu kamar di ruangan tersebut.

Gantungan tersebut merupakan gantungan kunci yang yuri berikan tepat 10 tahun yang lalu, ia masih menyimpannya dengan baik.

◦◦◦○◦◦◦

Saat kris membuka matanya ia melihat sosok pria paruh baya berdiri di hadapannya, “ah,, paman kim ada apa?” tanya kris pada pria tersebut yang ternyata adalah tuan kim sekertaris pribadinya.

“tuan muda, malam ini anda tidak akan pulang?” tanya tuan kim.

“tidak, paman aku akan tidur di sini” jawab kris jawab kris lemas.

Terlihat guratan khawatir dari raut wajah kim jaejong sekertaris pribadinya. “anda punya masalah tuan muda?” tanyanya kembali.

“kau memang selalu dapat membaca semua yang ada dalam diriku paman” ucap kris mengagumi sekertarisnya yang selalu tau apa masalah yang sedang ia lalui.

“saya sudah mengenal anda 18 tahun tuan muda, saya tau semua tentang anda, anda tidak jauh berbeda dengan mendiang tuan wu, tuan muda. Sifat kalian benar benar mirip tuan muda” jawab tuan kim.

“tidak salah jika ayah selalu mempercayaimu paman, kau tau segalanya tentangnya” jawab kris sembari memaksakan tawa renyah dari mulutnya.
“jadi anda berniat menceritakannya pada saya tuan muda?” tawar kim ajhusshi.

“aku bertemu dengannya paman” ucap kris kris lirih.

Seakan dapat membaca raut wajah dan pikiran kris, lntas kim jaejong berkata“nona yuri maksud anda tuan muda?” tanyanya “ya, dia pindah ke seoul” jawab kris lagi dengan nada lirih.

“lalu apa yang anda lakukan tuan muda?” kim ajhusshi kembali bertanya, namun sekarang ia bertanya dengan nada yang terkesan pelan, melihat perubahan raut muka yang ditunjukkan sang majikan, kim ajhusshi kembali berucap “saya tahu apa yang anda lakukan dan anda pilih tuan muda, karena anda benar benar tidak memiliki pilihan lain tuan muda, saya sangat mengenal anda tuan muda, dan saya rasa itu pilihan yang bijak tuan” ucapnya panjang lebar mencoba memberikan kekuatan terhadap sang majikan.

“anda salah paman pilihan itu adalah pilihn yang benar benar menyakitkan untukku paman, dia membenciku ajhusshi bahkan dia berusaha untuk melupakanku paman, pilihan itu bijak hanya untukku, aku takut saat waktunya tiba aku akan membuatnya kembali terluka paman” jawab kris.

“boleh saya tau apa yang anda rencanakan tuan muda?” tanya kim ajhusshi “aku berencana menutupi kebenarannya karena aku tahu bahwa ia membenciku paman, ia meminta bantuanku untuk melupakan sosok wufan yang pernah hadir dalam hidupnya, dan aku menerimanya, kufikir ini akan baik baik saja ajhusshi tapi aku salah, dan aku benar benar menyesal ajhusshi, aku benar benar takut saat waktunya tiba aku akan membuatnya membenci sosok wufan sekaligus sosok kris dalam waktu yang bersamaan” jelas kris panjang lebar, tanpa ia sadari bulir bulir air mata mengalir indah di pipinya.

“saya mengerti perasaan anda tuan muda, anda masih mencintainya, anda berusaha membuatnya tidak membenci sosok kris untuk sementara waktu agar kau dapat bersamanya untuk beberapa waktu, tapi yang saya khawatirkan adalah kalian berdua akan terlibat kisah cinta yang akan benar benar menyakitkan tuan muda” ucap tuan kim tersebut berhasil membuat linangan air mata di pipi kris semakin deras.

“menurut saya, jalani saja kisah ini hingga waktunya tiba, hanya ada satu syarat tuan muda, anda melakukannya jangan dengan adanya bayang bayang masa lalu dan ingat tuan muda dalam cinta itu pasti ada yang tersakiti dan yang menyakiti” ucap tuan kim memberi saran.

“baik paman, kau benar benar tahu semua tentangku” ucap kris. Pria itu menarik lengkungan indah di bibirnya, membuat wajah tampannya yang nyaris sempurna benar benar terlihat. “anda harus tetap kuat tuan muda” ucapnya kembali, sembari menepuk pundak kris.

Jangan salahkan dirimu atas keputusan yang salah. Setiap orang membuatnya. Jadikan mereka pelajaran untuk keputusanmu selanjutnya


tbc…..

neeed a comment….

left a comment juseyo,,,,,

sakura save our promise part 3

title: sakura save our promise

category: chapter, fanfiction.

genre: romance, sad, school life, friendship.

cast: kwon yuri

wu yi fan (kris wu)

xi luhan

yeon jiyeon

seo jo hyun

krystal jung


chapter 3
“rainy day”

Hidup tak pernah lepas dari masalah, karena masalah adalah salah satu cara Tuhan menjadikanmu pribadi yg lebih kuat dan dewasa.

◦◦◦○◦◦◦

Hari ini, sepulang sekolah yuri dan jieyon pergi menuju tempat dimana pertandingan basket diadakan antara sekolahnya dan salah satu sekolah yang ada di daerah seoul.

Yuri dan jieyon terlihat sudah duduk tenang di bangku penonton, disisi lain terlihat dua orang namja yang sedang memperhatikan keduanya .

“kau yakin akan merahasiakannya kris?” tanya luhan yang sedang berdiri di samping kris, mereka sedang memperhatikan masing masing satu dari 2 gadis yang sedang duduk di bangku penonton.

“aku sudah mulai melakukannya luhan, dan kurasa ia membenciku” ucap kris terkesan lirih dan tak bersemangat.

“sabarlah kris semua masalah pasti ada jalan keluarnya, aku akan membantumu” ucap luhan mencoba menenangkan sahabatnya itu.

“terimakasih” jawab kris sembari memberikan senyumannya, namun senyumn itu terkesan seperti senyum miris.

“sudahlah, ayo! pertandingnnya akan segera dimulai” ucap luhan mencoba membangkitkan semangat sahabatnya itu
“ayo” balas kris singkat.

◦◦◦○◦◦◦

Kedua tim mulai memasuki lapangan yang telah disediakan, terdengar sorak ramai penonton yang meneriaki tim sekolah masing masing. Dari bangku dimana yuri berada sekarang, ia dapat melihat kris sebagai kapten tim basket sekolahnya sedang berhadapan dengan kapten tim lawan untuk menentukan tim siapa yang akan memulai pertandingan terlebih dahulu. Dan tim sekolah yuri mendapatkan giliran pertama.

Pertandingan berjalan sangat menegangkan karena masing masing tim sama sama kuat. Sedangkan sekrang kris sedang mendribble bola untuk memasukkannya ke ring lawan, saat sudah saatnya krispun melempar bolanya kepada luhan, saat itu juga luhan memasukkan bolanya ke dalam ring. Dan akhirnya sekolah kris mempereleh juara pertama untuk yang kesekian kalinya.

Acara penerimaan pialapun di lakukan, kris sebagai ketua basket menerima piala tersebut secara langsung dari mentri olahraga korea. Senyuman mengembang sangat indah di wajah tampan milik pemuda itu, untuk kesekian kalinya ia berhasil membawa tim basket sekolahnya menjadi juara nasional perlombaan basket antar SMA.

Yuri dan jieyon turun ke tempat pemain berada, untuk turut mengucapkan selamat. “sayang…. selamat….” ucap jieyon pada luhan
“terimakasih sayang..” jawab luhan sembari mengelus puncak kepala jieyon, melihat kebahagiaan jieyon dan luhan membuat yuri memamerkan senyum manisnya.

“oh,, ya, sayang ini yuri dia sahabat baruku” ucap jieyon memperkenalkan yuri pada luhan.

“halo, namaku luhan. Senang bertemu denganmu” ujar luhan mengulurkan tangannya pada yuri.

“aku yuri, senang bertemu denganmu juga” jawab yuri menjabat tangan luhan.

“sayang, ayo aku antar pulang” ajak luhan pada jieyon. Meraka berjalan keluar dari gedung olahraga tersebut dengan senyum yang masih menghiasi wajah mereka.

“bagaimana dengan yuri?” tanya jieyon, mengingat dirinya datang kemari bersama yuri.

“oh.. tidak apa, aku baik baik saja. aku bisa pulang menggunakan bus, lagipula kalian pulang saja aku bukan anak kecil lagi” ucap yuri sembari tersenyum.

“benarkah, yuri? Kau baik-baik saja pulang sendiri?” tanya jieyon memastikan .
“aku baik baik saja jieyon, pulanglah dengan kekasihmu” jawab yuri sembari tersenyum “yasudah yuri aku dan jieyon duluan” ucap luhan dari atas sepeda motornya, sedangkan jieyon mulai menaiki bagian belakang sepeda motor sport tersebut.

“neh,, hati hatilah di jalan” ucap yuri sembari tersenyum.
“kau juga hati hati yuri-ah” jawab jieyon, yuripun hanya tersenyum sebagai balasan atas kata kata jieyon.

Saat motor luhan yang membawa jieyon melaju, yuri mulai berjalan menuju halte bus terdekat, belum sampai ia di halte bus, hujan deras tiba tiba turun, yuripun berlari sekuat tenaga menerjang hujan tersebut untuk sampai di halte bus.

Saat sampai di halte bus, yuri berusaha mengatur nafasnya yang masih tak teratur. Halte tersebut tergolong halte yang sepi karna tempat itu memang tergolong tempat yang jauh dari keramaian. yuri berada di situ hanya berdua dengan seorang pemuda, pemuda? Benar ada seorang pemuda mengenakan jaket kulit berwarna hitam yang sedang duduk lumayan jauh dari tempat dimana yuri duduk sembari asik memainkan i phone nya.

Meskipun terlihat seperti yuri mengenalnya, namun ia memilih diam untuk menyembunyikan hawa dingin yang menyeruak masuk ke dalam tulang tulangnya, ia mengobrak abrik isi tasnya, kemudian berhenti setelah mendapatkan apa yang ia cari sedari tadi, handphone, ya,, benda itu yang yuri sedari tadi coba temukan, namun naas nasib buruk sedang menghampirinya handphone yang rencananya ingin ia gunakan untuk menghubungi yunho oppanya ternyata mati karena ia lupa men charger nya sebelum berangkat tadi.

Karena kota seoul sedang dalam masa musim penghujan, maka beginilah yuri dan seorang pria yang masih saja terdiam sembari memainkan i phone di tangannya. tak ada satupun percakapan di antara keduanya.

Yuri yang sedng menghangatkan tubuhnya dengan menggosok gosok telapak tangannya dikagetkan dengan sebuah benda yang tepat berada di punggungnya.

Ya,, benda itu adalah jaket kulit berwarna hitam, sang pemilik memakaikannya pada yuri, karena tanpa yuri sadari sedari tadi, sosok tersebut memperhatikannnya yang sedang menghangatkan tubuhnya.

“sepertinya kau kedinginan, lagipula bajumu juga basah, pakailah jaketku setidaknya membantu membuatmu merasa hangat” ucap sosok tersebut.
“tidak, kau juga sepertinya kedinginan kris, kau saja yang memakainya” tolak yuri halus pada sosok yang memberinya jaket tersebut, yang ternyata adalah milik kris.

Perlu kalian ketahui, ini pertama kalinya kris berucap panjang lebar kepada orang lain selain luhan, jieyon atau sekertaris pribadinya.

“tidak, pkaianku tidak basah, aku tidak akan masuk angin, tapi kau,,, pakaianmu basah, kau bisa masuk angin” jawab kris halus sembari memperhatikan seragam yuri yang basah.

‘aku baru melihatnya bersikap hangat, kenapa jantungku berdebar tidak normal? Akh,,, apa yang kau pikirkan yuri,, ayo bangunlah’ ucap yuri dalam hati “yuri kau baik-baik saja?” tanya kris, melihat ada hal aneh dari gerak gerik yuri.

“ah.. a..ku.. ba..ik-ba..ik saja kris, hanya aku masih merasa dingin saja” jawab yuri diiringi dengan senyuman, sembari menyembunyikan rasa gugupnya.
Sudah sekitar 15 menit sejak kris memberikan jaketnya pada yuri, mereka kembali dilanda keheningan, hingga akhirnya yuri membuka suatu pembicaraan.

“kris, saat aku pertama melihatmu aku berfikir kau adalah sahabat masa kecilku” ucap yuri tiba tiba memecahkan keheningan diantara mereka ‘itu memang aku yuri’ ucap kris dalam hati, merasa memang dialah sahabat masa kecil yang yuri ucapkan.

“tapi pemikiran itu berubah, saat aku mengingat bahwa sosok yang selama ini menjadi sahabatku tersebut tak pernah menemuiku lagi seperti janjin yang pernah ia ucapkan duludulu” lanjut yuri lirih ‘maafkan aku yuri’ ucap kris lagi dalam hati.

“aku sangat membencinya, sangat sangat membencinya, hingga rasa benci itu mengalahkan semuanya, mengalahkan rasa rinduku padanya bahkan mengalahkan rasa cintaku padanya” lanjut yuri dengan nada lirihnya.
Gadis itu menagis dalam diam, kepalanya ia tundukkan, butiran krystal bening mengalir indah di pipinya. ‘kau membuatnya menangis wufan, kau bajingan kau bahkan dulu pernah berjanji takkan membuatnya menangis, kau jahat wufan membiarkan wanita yang kau cintai menangis, bahkan di saat ia berkata bahwa ia mencintaimu kau masih bisa membuatnya menangis’ ucap kris lagi dalam hati, hatinya bergetar melihat gadis yang dicintainya menangis karena dirinya.

“jadi aku meminta bantuanmu kris” ucap yuri mengangkat kepalanya untuk mentap kris yang duduk di sebelahnya dengan airmata yang menggenang di pelupuk matanya ia berujar “kumohon, bantu aku melupakannya kris, bantu aku membuang jauh jauh rasa cintaku padanya kris, kumohon” mohon yuri dengan nada serak pada kris ‘lihatlah, ia bahkan memintamu untuk melupakan dirimu? Itu semua salahmu wufan kris kau benar benar bodoh meninggalkan gadis yang mencintaimu’ ucap kris dalam hati
“kris kumohon” mohon yuri lagi, kris menarik nafas dalam dalam kemudian berujar, kalimat yang seharusnya tak ia ucapkan, kalimat yang membuatnya terperangkap dalam permainannya sendiri, juga kalimat yang membuatnya tidak bisa menarik kata katanya kembali, ini kesalahan yang sangat besar dalam hidupnya “akan kubantu sebisaku” jawabnya, dengan nada yang terdengar masih ragu “terimakasih kris” ucap yuri, kemudian memaksakan sebuah lengkungan manis di bibirnya.

◦◦◦○◦◦◦

“kris busnya datang ayo” ajak yuri pada kris saat melihat bus sedang menuju halte yang ia singgahi bersama kris.

“baik” jawab kris lemas, sekarang pikirannya sedang kacau, benar benar kacau ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya saat ia menerima tawaran yuri tersebut, dia benar benar bingung saat ini ‘ini salahku aku yang harus mengakhirinya, membuat keadaan kembali menjadi seperti dulu lagi’ gumamnya, kemudian menoleh pada gadis yang duduk di sampingnya sang gadis terlihat memejamkan matanya, dengan kepala yang ia sandarkan pada jendela.

Banyak yang tidak tahu apa yang yuri lakukan sekarang, dan pada kenyataannnya gadis itu sedang menahan tangisnya agar tidak tumpah kembali di hadapan pria di sampingnya itu, tapi pada akhirnya pertahanannya runtuh juga mata indahnya kembali meneteskan butiran bening yang terlihat sangat memilukan, membuat sang pria yang tepat berada di sampingnya merasakan sakit yang luar biasa bagaikan tertusuk ribuan pedang yang sangat tajam. ‘begitu sulitkah wufan untuk aku melupakanmu? Mengapa begitu sulit wufan, apa kau puas sekarang? Setelah membuat hidupku hancur berantakan? Kau puas wufan’ ucap yuri dalam hati, dengan air mata yang terus mengalir meskipun sekarang matan indanya sedang terpejam.

◦◦◦○◦◦◦

Kris berjalan lemas menuju salah satu rumah yang berada di dekat halte bus tempat dimana kris berpisah dengan yuri, karna yuri masih harus berhenti di pemberhentian selanjutnya ‘hah,, dia memintaku melupakan diriku? Bagaimana bisa? Apa aku harus memberitahukannya sekarang? Itu sangat tidak mungkin, aku ingin menikmati hari hariku bersamanya dulu, karena jika aku memberitahukan yang sebenarnya, aku tak yakin ia akan tetap berada di sisiku. Apa yang harus kulakukan?’ ucap kris dalam hati.

Saat melihat rumah berwarna coklat kris berjalan dan memencat bel yang ada di pintu depan rumah tersebut. Di halaman rumah tersebut terlihat sebuah motor sport berwarna merah dan putih, yang merah merupakan miliknya dan yang putih milik luhan.

Milik luhan? Ya, karena rumah dimana kris berdiri sekarang adalah rumah luhan, ia sedang tidak mau pulang ke istananya yang megah itu, karena apa? Meskipun rumahnya adalah rumah yang lebih cocok di sebut sebagai istana yang biasanya memiliki banyak sekali penghuni, ini adalah cerita kebalikannya, istana yang kris miliki menampung 2 nenek sihir sekaligus.

Nenek sihir? Ya,, nenek sihir, begitu kris menyebutnya, sang bibi dan anaknya yang menempati istana kris adalah adik dan keponakan dari ibu kris, saat kedua orangtua kris meninggal, mereka menitipkan kris kepada sang bibi, namun keadaan berubah saat kelicikan sang bib untuk menguasai semua aset kekayan yang di miliki orangtua kris muncul, ia mencoba menjodohkan putrinya yang bernama seohyun dengan kris, namun kris tak pernah menyetujuinya karena apa? Hatinya masih terkunci oleh satu nama yaitu ‘kwon yuri’.

Kris memiliki apartement pribadai, ia lebih sering tinggal sendiri atau ditemani luhan di apartementnya daripada ia harus pulang ke rumahnya.

Kris juga memiliki sekertaris pribadi bernama kim jaejong atau kris biasanya memanggilnya tuan kim, tuan kim adalah orang kepercayaan mendiang ayah kris, beliau adalah orang yang jujur dan setia pada kris, ia yang mengurus semua aset kekayaan orangtua kris termasuk perusahaan dan lain lain.

Tuan Kim sudah mengenal gadis bernama kwon yuri, karena kris yang menceritakannya padanya , sama halnya dengan kris tuan kim juga sangat membenci bibi dari kris begitupun dengan anaknya seohyun karena sebuah rahasia yang ia pendam tanpa sepengetahuan kris, selain itu juga karena tuan kim mengenal betul perasaan sang tuan muda yang masih mencintai gadis bernama kwon yuri itu.

Tak lama pintu berwarna putih dari rumah bercat coklat itu terbuka memunculkan sosok luhan dengan rut wajah bingung melihat wajah kris yang terbilang,,, ehmm,,,, berantakan.

“kau,,, kusut sekali tampaknya” ucap luhan saat mereka berdua duduk di ruang tamu rumah luhan, ia menatap kris dari atas hingga bawah, luhan membawakan kris kopi panas. kris memang sering sekali menginap di sini karena,, ya,, begitulah kasus 2 nenek sihir di rumahnya.

“ya.. aku bertanya padamu, setidaknya jawab pertanyaanku” kesal luhan, karena pertanyaannya tidak di jawab oleh kris.

“kau percaya ada orang yang mau melakukan hal bodoh seperti,,, membantu seseorang yang mencoba melupakan dirimu?” ucap kris.
“maksudmu?” tanya luhan bingung.

“begini, aku bertemu yuri” ucap kris menggantung “lalu?” tanya luhan “ia bercerita padaku, ia bilang ia membenci sosok wufan, ia memintaku untuk menjadi pengganti wufan sebagai sahabatnya, sekaligus membantunya melupakan sosok wufan” ucap kris.

“ kau bercanda kris??” tanya luhan tak percaya, matanya membulat sempurna.

“apakah aku terlihat seperti sedang bercanda xi luhan?” ujar kris, tanpa ia sadari butiran bening tergenang di pelupuk matanya.

“lalu apa yang kau jawab sobat?” tanya luhan, mencoba menenangkan dirinya sendiri dan memberi kekuatan untuk sahabatnya itu.

“aku menjawab hal yang bodoh luhan, dan ‘baiklah akan kucoba’ itu adalah jawabanku, bukankah aku bodoh, membantu seseorang yang aku cintai melupakan diriku, dan saat yuri berkata bahwa dulu ia sempat mencintaiku, itu semakin membuatku menyesal luhan” ucap kris lirih dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

“lalu, apakah kau akan terus bersandiwara seperti ini?” tanya luhan.

“kurasa iya, aku sangat merindukannya luhan, dengan begini mungkin dapat mengurangi sedikit rasa rinduku padanya” jawab kris lemas.

“lalu ini akan sampai kapan?” lagi lagi luhan bertanya.

“mungkin saat ia sudah melupakan sosok wufan” jawab kris lagi.

“dan setelah itu kau akan mengingatkannya lagi pada sosok wufan saat waktunya tiba?” tanya luhan, “kurasa begitu” lirih kris.

“bukankah itu akan semakin menyakitkan baginya kris?” ujar luhan.
“tapi setidaknya biarkan aku bersamanya untuk sementara waktu, sebelum ia mengetahui kebenarannya luhan” ujar kris lirih.

“masalahmu cukup rumit kris, tapi aku hanya berdo’a kau dapat melaluinya” ujar luhan memberi semangat.

“terimakasih luhan” ucap kris memakskn sebuah lengkungan terukir di bibirnya.

◦◦◦○◦◦◦

Yuri sampai di rumahnya, ia baru saja keluar dari kamr mandi untuk membersihkan tubuhnya, ia melihat ke arah tempat tidurnya dan melihan sebuah jaket hitam di sana, “kuharap dengan cara ini aku bisa belupakanmu wufan” ucapnya kemudian berjalan menuju jendela kamarnya, jendela itu adalah jendela kaca yang langsung bisa melihat ke arah halaman rumahnya yang basah akubata air hujan, hujanpun sekarang masib belum menampakkan tanda tanda akan reda.

Yuri duduk di sofa deklat jendela kamarnya memandang rintik rintik hujan yang membasahi kaca jendela kamarnya, “dulu aku sangat membenci hujan, karena hujan aku tidak bisa bermain bersamamu wufan, tapi itu dulu, sekarang aku sangat menyukai hujan, karena dengan hujan aku berusaha melarutkan memori tentangmu, aku ingin melupakanmu wufan, andai saja kau datang wufan, aku tidak akan sebenci ini padamu” ucap yuri.

Banyak orang mengatakan, banyak sekali 2 insan di dunia ini jatuh cinta di bawah rintik rintik hujan, tapi tak sedikit pula yang berpisah di bawah rinai hujan, juga banyak sekali di antara mereka melupakan kenangan buruk dengan memandang hujan, dan sebagian besar dari orang banyak yang mengatakan semua masalah hilang saat kita memandang hujan, banyak juga yang menyukai hujan krena mereka suka dengan karakter air hujan, air hujan melalui banyak sekali rintangan, ia menggumpal dari uap menjadi awan, kemudian jatuh ke bumi berupa rintik rintik air yang bening dan segar, ia jatuh kebumi kemudian menglir bersama tanah menuju sungai, saat itu air hujan harus menembus batuan sungai agar dapat bermuara, saat ia sudah dapat menembus batuan sungai ia akan mengalir sebagai air sungai menuju lautan lepas, kemudian menjadi uap dan seterusnya selalu kembali dari awal hingga akhir terus berputar, sama seperti kehidupan, kehidupan itu berputar, banyak sekali rintangan yang harus di lalui agar dapat bermuara ke lautan lepas, aku juga berharap seperti air hujan dalam kehidupanku, juga perjalanan cintaku.
Karenanya aku mulai menyuki hujan, untuk melupakannya aku mulai berusha menyukai hujan.
kwon yuri

TBC…


wanna more???

just comment please,,,

don’t be silent readers…

i need more motivation.

thank you for who visit my blog/…

good bye ^_^